Membuat
Porna
Porna adalah alat yang digunakan dalam
proses pembuatan sagu. Tempat dimana kita dapat menemukan dan melihat langsung proses pembuatan porna
adalah di Desa Ouw. Desa Ouw terletak di Saparua, Maluku Tengah. Porna terkenal
terbuat dari tanah liat. Proses pembuatan porna cukup sulit sehingga menyebabkan
orang-orang jarang dapat membuatnya. Dalam membuat porna dibutuhkan kesabaran
dan keterampilan, selain itu proses pembuatan ini membutuhkan waktu yang lama.
Material utama yang harus disiapkan adalah tanah liat dan pasir. Tanah liat dan
pasir yang digunakan harus dari dalam hutan yang terletak di Desa Ouw. Jika
tidak menggunakan tanah liat dan pasir dari hutan di Ouw, porna yang bagus tidak
dapat dihasilkan. Material lain yang dibutuhkan adalah air, sahani dan
gaba-gaba. Sahani adalah pelepah kulit sagu, sedangkan gaba-gaba adalah kulit
daun sagu yang kering. Kita juga harus menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam
proses pembuatan porna seperti papan pemukul, penggaris, pisau, pahat, besi
yang dibengkokkan dan kulit keong, Setelah semua yang diperlukan telah siap,
mari ikuti langkah-langkah di bawah ini :
Pertama-pertama, rendam tanah liat
selama sepuluh menit. Setelah itu campurkan tanah liat dan pasir dengan
perbandingan 1:1. Setelah tercampur, tambahkan air. Saat
menambahkan air, perhatikan tekstur campuran, tekstur harus dibuat agak padat
jangan sampai terlalu lembek. Setelah itu, bentuk campuran menjadi bentuk empat
persegi panjang bentuknya seperti batu bata. Kemudian, ratakan tiap
sisi-sisinya dengan papan pemukul dan potong bentuk tersebut dengan ukuran
panjang 25cm, lebar 11cm dan tinggi 7cm. Lakukan dengan hati-hati jangan sampai
merusaknya. Setelah itu, buat lubang sebanyak enam. Untuk membuat lubang, ukur
jarak tiap lubang kira-kira 1cm dan buatlah garis dengan pisau sebagai tanda.
Kemudian, gali untuk membuat lubang dengan menggunakan pahat sesuai dengan
tanda yang telah dibuat dengan ukuran tinggi 5cm dan lebar 3cm. Setelah itu,
jemur bentuk empat persegi panjang tadi dibawah matahari selama kurang lebih
tiga hari. Ingat harus terkena sinar matahari. Ketika proses penjemuran
letakkan dengan posisi miring. Setelah proses penjemuran, angkat bentuk empat
persegi panjang tadi dan gosok permukaannya dengan menggunakan kulit keong dan
gunakan besi yang bengkok untuk melicinkan tiap lubang. Setelah licin,
angin-anginkan porna tanpa terkena sinar matahari kurang lebih selama dua hari.
Setelah dua hari, ini saatnya untuk pembakaran. Sebelum proses pembakaran letakkan
batu sebagai penopang untuk menyusun porna yang sudah siap dibakar. Setelah
tersusun, tutupi susunan porna yang setengah jadi itu dengan gaba-gaba. Setelah
ditutup dengan gaba-gaba, tutup keseluruhan dengan menyusun sahani dengan
tujuan menahan panas agar tidak keluar dalam proses pembakaran. Tunggu sampai
gaba-gaba maupun sahani sudah terbakar habis. Pada akhirnya, angkat porna yang
telah selesai dibakar, diamkan dan porna siap untuk dipakai atau ingin dijual.
English Version (Procedure Text)
Making Porna
One of the traditional tools of Maluku
people is ”porna”. It is very well known as the main tool that used in the
process of toasting the sago. Porna is made of clay. Even though it is not
difficult to find clay in Maluku province, in fact the only one clay that can
be used to produce porna is the clay of Ouw village in Saparua, Maluku Tengah
regency. That is why commonly the process of making porna only can be found in
Ouw village. Moreover, the process of making porna demands patience, great
skill and it also takes much time.
As mentioned in the previous paragraph,
clay is the main material that needed to produce a porna. However, people also
need sand and water as its supporting material. In similar to the clay, the
only sand that can be used is also the sand of Ouw village. On the other hand,
the equipments that considered needed in processing porna are “sahani”—sago palm
stem-- and “gaba-gaba”--dried sago palm stem--. Besides, board, ruler, knife,
chisel, bamboo, bent iron and seashells are also important to support this
process. If materials and equipments are prepared, the process of making porna
can be started.
The following passage explains the
process of making porna.
First of all, soak the clay for ten
minutes. After that, mix clay and sand with comparison 1:1. After mixed, add
water into the mixture. When add the water keep attention make the texture
rather dense, make sure do not make it too mushy. After that, shape the mixture
into a rectangular
shape, the shape like concrete brick. Then, flatten each side with the board
and cut the shape with twenty five centimeters of length, eleven centimeters of
width and seven centimeters of high. Do it carefully, do not destroy it. After
that, create six holes. To make the holes, measure the distance between each hole
about one centimeter and make the pattern by knife as a sign the distance of
each holes. Then, dig the clay out by using chisel according to the pattern
that already make before with the measure about five centimeters of high and
three centimeters of width. After that, dry the rectangular shape
about three days under the sun. Remember, it should be dried under the sun to
get the best product. When drying process makes sure that porna is putted in
tilted position. After the drying process, take the rectangular shape and
scratch the surface in order there is no surface that coarse. After that rub
the surface in order to neat and make it smooth by using seashells, and also
use a bent iron to slippery each holes. After
that, let stand it without exposure to sunlight about two days. After two days,
it is time to burn. Before the process of burn, put porna that ready to burn
under the sun for few minutes, while drying put a stone in order to support
porna that ready to burn. Then, cover porna with gaba-gaba.
After that, the last layer should be covered with sahani. Just wait until
gaba-gaba and sahani completed burnt, it means that porna is ready. Finally,
take porna out from the dump of ashes, cold it for a moment and porna ready to
use or it could be sold.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar