PEMBELAJARAN BARU DEVIL KILL
Praaakkkk…. Suara hentakan pukulan di sebuah meja.. Rupanya Mario sang ketua kelas sedang bertengkar dengan Astrini cewek tomboy. “ Jadi cewek bisa nggak siih mulutmu itu di rem dikit kalau ngomong?! Jangan sok deh!! Disini di dalam kelas ini yang berkuasa itu saya! Apa hakmu ngatur-ngatur saya?” kata Mario satu nafas.
Hellooo… baru juga jadi ketua kelas sombong banget siih!! Iyuuucchh.. “ kata astrini dengan amarah yang seribu kali lebih seram dari seekor banteng ngamuk.
Ehh nenek ompreng,, saya nggak pernah tuh minta kalian buat milih saya jadi ketua kelas! So, bukan salah saya donk!! “kata Mario menimpal
Tapi kamu tuh seperti udah menyalahgunakan kekuasaanmu, maksudmu apa seenaknya bentak-bentak sahabatku susi dan mencaci makinya?” kata astrini dengan nada yang masih meninggi.
“ Okee kalau itu masalahnya saya minta maaf.” Kata Mario mengalah. “ Kalau mau minta maaf itu datang donk ke orangnya langsung, ngapain kamu minta maafnya ke saya?” kata astrini dengan juteknya.
Astrini memang seorang cewek yang super duper jutek di dalam kelasnya, namun dia sangat menyayangi sahabatnya Susi yang sangat culun dan pendiam, kata teman-teman mereka sewaktu SD dulu, mereka berdua memang sangat dekat.
“ Hai susi saya minta maaf yah atas perlakuan kasarku tadi. “ Mario menghampiri susi
“Tidak masalah, saya sudah maafin kamu kok.” Kata susi dengan senyum simpulnya.
Aku yang sedari tadi menonton film perang gratis itu dan tertawa terbahak-bahak melihat sahabatku Mario yang susah banget kalau ngucapin kata maaf tapi baru saja dia mau saja minta maaf ke susi cewek culun tapi pintar itu.
Begitu meminta maaf kepada susi Mario segera menghampiriku dengan muka temboknya. “ Arrghhhh seumur hidupku belum pernah minta maaf sama orang lain, sekarang malah minta maaf sama cewek culun pula lagi!! “ kata Mario dengan manyun.
“ Hahahaaha.. Kamu sih ngapain juga kasarin cewek cupu itu??” aku menimpal.
“Soalnya tuh cewek tadi tumpahin softdrinknya di celanaku, yaa jelas aja donk saya jengkel!” Mario menjawab.
“Udahlah, ngapain dipikirin! Entar tidak bisa tidur lagi! Hehehee.. Santai bro!!” aku mencoba ngelucu.
“ Gilaa.. Ngapain juga nggak bisa tidur karena dia? Idiiihhhh..” Mario menanggapi dengan serius.
“Yaudah kali Cuma bercanda doank ! Yuukk ke kantin, laparr banget nih!” Aku mengajaknya.
***
Aku dan Mario adalah sahabat karib, kami mepunyai klub basket yang beranggotakan Aku, Mario, Reno, Satria, dan Alvaro kami dijuluki DEVIL KILL yang selalu bersama-sama dimanapun kami berada. Tiap perlombaan antar kelas maupun sekolah kami lah yang selalu menang dan tak heran apabila kami sangat terkenal di sekolah. Kami berlima sebenarnya sudah dari Sekolah Dasar mengikuti banyak event, jadi sewaktu di SMP pun kami merupakan Tim yang tak terkalahkan. Mario adalah teman kecilku dia adalah seseorang yang sangat setia kawan, namun dia dicap sebagai anak yang angkuh oleh teman-teman disekitarnya aku juga tidak tahu mengapa. Reno adalah anak yang pintar dan juga jago bela diri taekwondo, Satria adalah sahabatku yang sangat cinta musik, banyak alat musik yang dapat dikuasainya.
Sedangkan Alvaro ia dijuluki blacksweet karna kulitnya yang hitam manis oleh anak-anak perempuan di sekolah yang mengaguminya, ia juga sangat suka dengan Video Game. Kami selalu kompak dimanapun dan kapanpun juga kami selalu bersama.
***
“Heyy Rio, Jofan! Terdengar suara Reno memanggil kami.
Terlihat dari kejauhan Reno, Satria dan Alvaro datang menghampiri kami di meja kantin yang paling sudut, meja inilah meja yang hanya boleh di duduki oleh kami berlima.
“Kalian dicari-cari ehh tau-taunya nemplok disini” Alvaro menimpal
“Kalian tuh yang pada kemana, daritadi batang hidung kalian yang nggak nongol-nongol juga! Huuuuu” Mariio menyahut
“Akhh,, sudahlah jangan pada bertengkar deh, bukan saatnya niih. Tanggal 14 februari ini kan ulang tahunku bagaimana kalau kita rayakan di Pizza Huts? Mau kan?? Alvaro bertanya.
“Yaah maulaah varo, kita ini kan sahabat-sahabatmu mana mungkin kami tidak aan merayakan hari bahagiamu bersamamu kawan! Aku menjawab sambil menepuk-nepuk pundaknya.
“Okee.. Nanti Jofan kamu dengan Mario yah, aku dengan Reno, sedangkan Satria kamu sendiri aja nggak apa-apa kan?? Alvaro menyusun rencana
“Iyaa nggak masalah koq! Satria menyahut
Yaudahh. Udah bel dari tadi tuh masuk kelas yuk! Satria mengajak.
***
Brruukkk… Awwww..
Pop Ice ditangan Alvaro tumpah di baju Susi dan cipratannya mengenai Astrini.
“ Si nenek ompreng bakalan mulai mengamuk nih. Bisik Mario
“Rrrrggghhh punya mata nggak sih Varo??? Liat nih jadi kotor kan seragam kita! Astrini mengamuk
“Maaf rin saya nggak sengaja. Ucap Varo terbata-bata dengan wajahnya yang terlihat pucat seperti baru melihat hantu di depan matanya. Sebagai permintaan maafku Tanggal 14 februari nanti kalian mau kan datang bersama kami DEVIL KILL merayakan ulang tahunku di Pizza Huts? “Varo mengundang
“Waahh, yang benar nih? Susi kita datang yah! Mumpung gratisan nih!”
“Saya sih kalau kamu pergi saya ikut saja Rin!“
“Okay, kalau begitu nanti Mario dan Satria yang akan membonceng kalian!”
Mario mendengar hal itu hanya dapat menghela nafas saja.
***
Piiiiiiiippppp…Piiiiiiiiiipppppp… Piiiiiiiiiippppppppppppp….
Mario membunyikan klakson di depan rumah Astrini, Susi dan Astrini terlihat keluar dari rumah.
Cepetan donk! Lama banget sih! Mario membentak.
Susi dan Astrini pun buru-buru keluar pagar.
Susi kamu sama Mario yah, saya sama Satria saja, malas banget kalau harus di bonceng si kutu kupret itu!” Astrini memerintah
“Aku, Alvaro dan Reno hanya dapat menahan tawa karena Mario dan Astrini yang seperti kucing dan tikus yang nggak bisa akur.
Di dalam perjalanan, jalanan sangat macet. Mario mempercepat laju motornya ketika berusaha menyalib sebuah truk di depannya . Tapi naas di depan truk tersebut terdapat sebuah mobil kijang berkecepatan tinggi. Mario yang tidak bisa menghindari mobil kijang tersebut akhirnya menabrak dan terpental ke aspal sedangkan Suisi yang diboncenginya terseret jauh oleh mobil kijang tersebut. Kami hanya dapat menyaksikan peristiwa yang sangat buruk tersebut. Susi sekarat dan dibawa ke rumah sakit terdekat sementara Mario tampaknya patah tulang.
Sesampai di rumah sakit Susi dibawa ke UGD, kami yang sedari tadi was-was an panic bingung ingin melakukan apa. Satria memutuskan untuk menghubungi orangtua Mario dan Astrini pun menghubungi orangtua Susi yang berada di kampong.
Kami memutuskan untuk pergi menengok Mario yang sudah di tempatkan ruang ICU
Mario tidak terlalu parah keadaannya, berbalik dengan Susi yang sangat parah keadaannya.
Ketika sadar Mario menanyakan bagaimana keadaan Susi, ketika memberitahu keadaan susi yang sebenarnya Mario berusaha untuk kami mengantarkannya melihat keadaan Susi walaupun dalam keadaan yang masih lemah. Mungkin dikarenakan dia merasa bersalah atas keadaan Susi saat itu.
Setelah tidak sadarkan diri beberapa bulan, akhirnya Susi siuman juga. Sewaktu Susi di rumah sakit, Mario lah yang selalu menjaganya. Hubungan kami dengan Atrini pun jadi semakin akrab. Mario dan Astrini jadi membaik sudah tidak pernah bertengkar lagi.
Ketika Susi di perbolehkan pulang, Mario yang sering menjemput dan mengantarkannya ke sekolah. Karena akibat kecelakaan tersebut tangan kiri susi lumpuh total. Dari situ kami berlima si DEVIL KILL jadi sorotan anak-anak satu sekolah karena dekat dengan anak cupu, namun kami tidak memperdulikannya. Kami sadar kami selama ini selalu memilih-milih teman hingga tidak sedikit juga yang membenci ataupun sirik dengan kami. Sebuah pembelajaran baru buat DEVIL KILL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar