Sekarang
Aku Tahu
Natal semakin dekat,
akhirnya tiba juga di bulan penghujung tahun 2013. Awal Desember kami sudah
menerima rapor, karena hal itu liburan kami juga sangat cepat sehingga jangka
waktu libur cukup panjang..
Liburan tahun ini aku
pulang ke kampung halaman bersama keluarga dan rombongan Persekutuan Sosial
Lima Kampung Basudara yang terdiri atas Empat Kampung Kristen yakni Desa
Amahai, Soahuku, Makariki, serta Haruru dan Satu Kampung Muslim yaitu Desa
Rutah. yang berada di Pesisir Seram Selatan, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi
Maluku. Ikatan Sosial ini bernama “Inta Lou Rima”, kemudian jangan pikir
kampungku itu seperti kampung yang orang-orangnya kuno, tak ada sinyal disana.
Tidak! Mengikuti semakin majunya zaman, kampungku tak mungkin seperti itu.
Heheee
Dari Sorong menuju
Ambon, kami menempuh satu malam karena menggunakan kapal laut, kemudian setiba
di Ambon kami harus menempuh perjalanan lagi ke pelabuhan Tulehu, kota Ambon,
lalu menaiki Kapal Cepat untuk menuju kampungku memakan waktu Satu Jam Empat
Puluh Lima Menit, nama kampungku adalah kampung Soahuku atau disana biasanya
disebut Negeri Soahuku.
Setiba kami di Pelabuhan
Amahai, kami rombongan “Inta Lou Rima” disambut hangat oleh para masyarakat
disana dengan Upacara Adat kemudian dilanjutkan dengan Syukuran di Gedung
Gereja.
Keesokan harinya kami
mengadakan acara Kumpul Gandong
kunjungan ke lima kampung. Hari pertama kami mengunjungi kampung atau Negeri
Makariki yang nama adatnya adalah Siwalete Maatita, disana kami disambut oleh
Kepala Desa, biasa disebut Ibu Raja atau Ina Latu bersama Sangiri Negeri.
Disana acara cukup meriah ditambah para pemuda-pemudi yang tidak kalah ramai,
mereka mengisi acara dengan menari Wayase
Saleman. Dalam acara kunjungan ini, “Inta Lou Rima” memberikan cinderamata.
Setelah dari Negeri Siwalete Maatita, kami melanjutkan
kunjungan ke Negeri Haruru (Suilei Akamahoru) namun disana terjadi kesalahan
dalam komunikasi sehingga Bapa Raja (Upu Latu) serta Sangiri Negeri tidak
berada di tempat. Oleh karena itu, kami kemudian melanjutkan kunjungan kami ke Negeri
Amahai (Lounusa Maatita) disana kami
disambut juga oleh Bapa Raja (Upu Latu) serta Staf/Sangiri Negeri. Acara disana
juga tidak kalah meriahnya walaupun agak sedikit tegang karena pembawaan Bapa
Raja. Tapi selebihnya seru sekali, dengan acara berjoget ria dan sebagainya.
Pada hari kedua kami
mengunjungi Negeri Soahuku (Lilipory
Kalapesy), inilah kampungku yang kami kunjungi pada hari kedua, bertempat
di depan Balai Desa. Di kampungku acara sangat meriah, ketika kami berkunjung
disambut dengan penjemputan menggunakan bahasa adat oleh orang tatua disana,
lalu kami mulai masuk dan memulai acara. Disana kami ditahan beberapa jam oleh
Ibu Raja (Ina Latu) kami berjoget ria, berdansa, dan sebagainya. Hal yang tak
pernah aku lupakan ialah kami bersama para masyarakat disana menari tarian
Maku-Maku di lapangan besar, ini adalah kali pertama aku tahu tarian khas dari
kampung kami.
Pada hari ketiga kami
mengunjungi kampung yang terakhir yaitu Negeri Rutah (Lounusa Tomarala) disana kami juga disambut dengan penjemputan
adat. Dan masuk ke dalam Balai Desa, karena kami mengunjungi kampung Muslim,
jam shalat kami menghentikan acara sebentar dan beristirahat sambil menunggu
basudara yang muslim selesai shalat. Setelah selesai shalat, kami melanjutkan
dengan berjoget ria, bernyanyi, bersama para masyarakat disana di luar Balai
Desa karena di dalam Balai Desa terlalu sempit. Selama kunjungan kami dari
kampung ke kampung, kami tak lupa memberi Cinderamata kepada mereka.
Pada tanggal 28
Desember, ini adalah hari dan tanggal yang kami tunggu, karea puncak acara dan
tujuan kami juga untuk hal tersebut, pada tanggal tersebut diadakan “Natal
Sedunia” yang mana semua yang berasal dari seluruh dunia pulang ke kampung
untuk mengikuti acara ini. Kami Ikatan Sosial “Inta Lou Rima” turut mengisi
dalam acara terebut.
Sungguh sangat meriah
sekali pada acara ini. Sangat istimewa
yang aku rasa adalah, pertama kalinya aku mengenakan Baju Cele khas kampung. Kami sungguh sangat puas. Pada saat itu juga
hal yang tak terduga kami sekeluarga bertemu dengan keluarga-keluarga Kakiay
yang lainnya, kemudian kami berfoto bersama, setelah berbincang-bincang. Aku
juga bertemu dengan salah satu teman masa kecilku. Rasanya seperti mimpi,
sekian lama kami tak bertemu, akhirnya kami bertemu juga disana.
Pada malam kunci tahun
yaitu tanggal 31 Desember tidak kalah meriah, pesta kembang api. Sungguh sangat
luar biasa, luar biasa indah!! Kami juga Badendang
bersama masyarakat Negeri Soahuku.
Pada awal
bulan Januari 2013 kami diundang oleh Ina Latu (Ibu Raja) Negeri Soahuku untuk
mengikuti Makan Patita, Makan Patita
ini semacam piknik bersama masyarakat Negeri Soahuku di Pantai Tanjung Kuako, dalam acara ini diisi dengan berbagai
perlombaan, dan juga yang selalu ada dalam tiap acara yaitu berjoget (khas
kampung) atau yang biasa disebut Badendang. Persaudaraan terbangun pada saat
mengadakan Makan Patita. Sungguh sangat luar biasa berkesan, selama ini aku
hanya bisa mendengar cerita dari Orang tua, saudara, keluarga mengenai kampung
dan adat kami, tapi pada liburan kali ini aku sungguh sangat senang. Sekarang
aku menjadi tahu dengan dapat mengalaminya sendiri, tidak hanya bisa mendengar
cerita atau hanya bisa membaca saja selama ini mengenai adat istiadat disana.
Luar biasa !!!!!
Aku
jadi merindukan untuk kembali lagi kesana……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar